Apa yang Mau Aku Lakukan Sekarang?

Pagi hari ini aku bangun dan berkata pada diriku sendiri :

Ga usah lagi mikirin apa yang udah salah, yang penting sekarang pikirin gimana cara ngebenerinnya”

Aku ga sempurna. Banyak hal yang baru aku sadari bahwa itu salah, selain hal-hal yang udah jelas-jelas salah tentunya. Setidaknya aku ingin menata kembali semuanya. Sedikit-sedikit, perlahan-lahan. Aku sadar aku bukan orang yang konsisten. Angin-anginan. Aku ingin belajar. Belajar konsisten itu ga mudah ya. Aku harus selalu diingetin. Kalo gitu aku harus selalu pasang alarm.

Ya.. Aku ga boleh lagi mikirin yang udah lewat-lewat. kemarin kerjaan aku gagal, ya sudahlah.. Benerin aja sekarang.ย  Kalo kemaren aku kerjanya ga bener, ya namanya juga aku masih belajar. Kedepannya aku yakin bisa lebih baik. Aku terima teguran-teguran dari bos-bos dengan lapang dada.. Lagipula aku yang salah kok. ๐Ÿ˜€

Tidak usah dipikirkan lagi.

Ayoo.. harus semangat lagi. Kita ga tau apa yang akan terjadi nanti. Yang penting kita harus berbuat yang terbaik saat ini.

Oya Woppi, kemarin aku bercermin dan bertanya sama diri sendiri.

“Apa yang kamu ingin lakukan sekarang? ”

Sepertinya aku ingin kuliah lagi.”

“Kamu yakin?”

Insya Allah yakin

“Udah punya gambaran kedepannya seperti apa? Jangan sampai sia-sia sekolah tinggi-tinggi”

Aku rasa sudah. Aku kan udah pernah bilang ga mau kerja di pabrik terus.

“Katanya mau nikah. Nanti tabungannya kepake biaya kuliah donk?”

Ga apa-apa. Buat nikah mah segimana aku punya uang dan segimana dikasih sama calonnya aja. Semampunya saja. Aku ga mau muluk-muluk. Daripada nanti ditunda-tunda terus ga jadi lagi. Jangan sampe dikecewain untuk yang ketiga kalinya.”

“Haha..ya sudah. Kalo gitu yakinkan lagi hati kamu dan lakukan sekarang.”

Iya… Mumpung aku masih bisa memutuskan apa yang aku inginkan. Kalo aku bilang mau lanjut kuliahnya setelah nikah nanti, gimana kalo ternyata suami aku ga ngijinin? Sekarang aku masih punya hak atas diri aku sendiri kan? Aku hanya perlu minta ijin orangtuaku. Dan mereka juga ngijinin. Aku hitung-hitung gaji aku insya Allah cukup kok, dan masih bisa sedikit nabung buat nikah. Aku mau cari kampus yang bayarnya bisa dicicil juga ๐Ÿ™‚

“Iya… Lakukan apa yang ingin kamu lakukan selama itu baik, tidak merugikan orang lain, dan bisa bikin kamu lebih bahagia. lagipula kamu juga harus memperluas pergaulan kan? Siapa tau bisa ketemu jodoh juga. Kalo kegiatan kamu cuma kerja dan pulang ke rumah, kamu ga akan maju-maju. Kamu cukup manis dan pintar kok, orang-orang harus menyadari itu. Kamu harus lebih baik dan lebih bahagia. Supaya bisa nambah berat badan juga ๐Ÿ˜€ ”

Semoga allah ngasih kelancaran buat semuanya ya. Aamiin.. Katanya jodoh itu ga usah dicari. Pada saatnya nanti dia bakal datang sendiri, tanpa diduga-duga. Insya Allah orang yang tepat pada waktu yag tepat. Katanya yang penting kita harus memantaskan diri dulu buat orang yang tepat itu. Mungkin saat ini aku belum pantas, jadi mulai sekarang harus belajar memantaskan diri.”

Kuliah lagi… Mungkin repot dan nyita banyak waktu dan pikiran. Tapi kita ga akan tau. Yang penting aku harus konsisten. Belajar jahit aja ga beres :-D. Yakinkan dulu dalam hati deh… Gimana komitmentnya? Iya Bismillah.. Semoga Allah menetapkan hatiku.. Aamiin

-Mon 23/3/15-

I’ll Let You Go…

Aku kecewa sama diri aku sendiri. Aku ngerasa, ga ada yang berjalan lancar awal tahun ini. Hampir semuanya berantakan. Rencana-rencana aku, bisnis trip aku. Aku merasa down. I’m not doing well now :-(. I have no other words to say. I just really really feel bad.

Mentalku ternyata begitu lemah. Imanku belum kuat. Suatu saat aku bisa begitu perasa dan menyalahkan diri sendiri atas semua yang terjadi. Di usiaku saat ini, aku belum mengerti bagaimana menghadapi sesuatu dengan dewasa.ย  Dia benar, kedewasaan seseorang bisa dilihat dari banyaknya masalah yang dia hadapi. Apa kurang banyak masalah yang aku hadapi untuk menjadikan aku lebih dewasa?

Aku mungkin terlalu banyak berharap. Aku mungkin terlalu banyak menuntut. Aku mungkin terlalu yakin dengan sesuatu yang tidak pasti. Aku terlalu meyakinkan diri bahwa semuanya baik-baik saja, padahal sebenarnya tidak. Sekarang aku jatuh. I’m down. Aku merasa kacau.

Hunn… Kamu ga perlu minta maaf sama aku. Aku ga pernah marah sama kamu. Keputusan kamu benar. Mungkin tidak mudah buat aku, tapi aku terima. Kalau aku marah, aku marah sama diri aku sendiri. Kalaupun aku kecewa, aku kecewa sama diri sendiri. Aku mengerti kok. Ga ada kata break. Aku sadar dari dulu pun kamu selalu ingin memutuskan aku. Kamu hanya tidak tega.ย  Kamu pernah bilang kamu suka ngerasa ga tega sama orang yang sayang sama kamu. Kamu selalu bertanya apa ada laki-laki lain yang dekat sama aku. Ga ada, Hunn. Karena aku hanya memberikan ruang di hati aku buat kamu. Mungkin selama ini hanya aku. Kamu tidak sebesar aku.

Hunn.. kamu tau kenapa aku selalu cemburuan setiap kamu bicara tentang mantan kamu? Karena aku takut, mungkin kamu tidak mencintai aku seperti kamu mencintai dia. Apa kamu juga akan begtu sedih jika kehilangan aku?

Kamu pernah bilang kamu sayang sama aku dan akan ngelakuin apapun buat aku. Saat itu aku merasa begitu bahagia. Aku tau kamu juga sayang sama aku, Hunn. Dilubuk hati kamu yang paling dalam. Meskipun mungkin sekarang tidak lagi. Ga apa-apa. Kamu sudah berusaha. Aku bahagia selama bersama kamu. Meskipun kadang aku merengut.

Seperti yang pernah aku ceritakan, aku juga pernah diajak nikah oleh orang lain. Awalnya semua begitu lancar dan terasa dekat, meskipun akhirnya dia membatalkannya. Tapi aku lebih merasa sakit saat kamu yang melakukannya. Kadang aku benci jika diingatkan tentang kamu. Gumpalan didadaku membuatku sulit bernafas.

semua orang selalu mengingatkan aku untuk merelakan kamu. seperti kamu juga meminta aku merelakan kamu. Aku mengerti. Aku berharga dan layak untuk dicintai. Kelak seseorang akan mencintai aku lebih dari yang aku harapkan dari kamu. Mungkin saat ini masih sulit. Aku mengerti, tidak seharusnya kita memaksakan sesuatu. Aku mengerti selama ini kamu tertekan, dengan aku, dengan urusan kamu. Aku mengerti ini juga mungkin tidak mudah buat kamu.

Aku akan relakan kamu, Hunn… Aku maafkan kamu… sekarang kamu bisa tenang.

Aku akan lanjutkan hidup aku. Aku akan bahagia, kamu pun akan bahagia. Allah sayang kamu. Kamu orang baik. Setiap kesulitan kamu saat ini, akan berbuah manis nanti. Dan kamu akan bahagia dengan orang yang kamu cintai. Aku pun akan bahagia dengan orang yang mencintai aku.

Semua akan baik-baik saja. Buat aku, juga buat kamu…

================================================================

Right now, I know I can’t tell
I’m down, and I’m not doing well
But I’ve got news for you
I know I’m not that strong, but it won’t take long

Cos..
Someday, someone’s gonna love me
The way I wanted you to need me
Someday, someone’s gonna take your place

Someday, I’ll forget about you
You’ll see, I won’t even miss you
Someday, I know someone’s gonna be there
(Nina – Someday)

-Thursday, 19/03/2015- (A month after you break me up)

29 is My Age

Ya.. 29 is my age. Gitu kata si Vicky Statusisasi ๐Ÿ˜€

Haa,…udah tua ya. Tapi orang-orang masih ngira aku 22..haha… Kalo gitu ga usah bilang umur asli ya :-P.

Hari ini aku lagi di Hanoi, Vietnam. Urusan kerjaan. Tadi siang terbang langsung dari Taipei. Asik juga kerjaan aku sekarang bisa ke luar negeri terus. Alhamdulillah.. Dulu ga jadi pindah ada untungnya juga. Ya meskipun secara salary lebih gede di tempat itu. Tapi ya tak apa lah…

Di Taipei sekarang ini lagi musim dingin, sekitar 14 derajat. Mungkin peralihan musim dingin ke musim semi. Dingin dan hujan terus dari pagi. Tapi ga lebih dingin dari Shanghai waktu bulan Desember 2014 kemaren, sampe 1 derajat pas malem. Pas tadi berangkat dari Taipei, hujan ngiricik sampe waktunya pesawat take off juga belum berhenti. Rada takut juga sih abis kejadian pesawat jatoh trs. Alhamdulillah lancar. Nyampe Hanoi ternyata dingin juga. Hujan lagi. Tapi masih oke lah..

By the way, hari ini aku ulang tahun. Aku udah 29 ternyata. Ga kerasa ya. Harapan aku tahun ini pengen nikah. Bisa punya anak di umur 30. Diatas 30 katanya beresiko. Aku takut juga. Nanti gap umur aku sama anak-anak terlalu jauh. Aku udah berencana nikah, tapi dia… Haa.. udahlah… Aku berdoa semoag Allah segera mempertemukan aku dengan jodoh aku yang baik, yang sholeh, yang bakal sayang, cinta dan setia sama aku. Yang bakal selalu ingin membahagiakan aku. Yang bisa jadi pemimpin aku sekaligus sahabat aku dan jadi teman hidup aku sampe tua. Aamiin

Yang penting hari ini aku seneeeeenngggg… kali pertamanya aku ultah di negeri orang. Beruntung jadwal aku ke Vietnam adalah hari ini. Pas tanggal 11 Maret. Agent aku di vietnam bilang dia diundang temennya makan malem. Ya aku ikut donk. Baru kali ini juga aku kerumah orang sini. Biasanya di hotel, di kantor, di restoran. Di rumah lebih berasa kesannya. Waktu aku bilang hari ini aku ultah, si tuan rumah bilang “Kalo gitu kita ke coffee shop, terus beli birthday cake dulu” . Awalnya aku kira dia bercanda aja, eh ternyata dia serius. Dan ternyata suaminya juga ultah besok hari. Haaa… Kebetulan yang sangat menguntungkan..:-P. Jadi kita ke coffee shop tadi dan ngerayain ultah bareng. Seneng deh. Aku pikir aku bakal sendirian pas hari ulang tahun aku. Terima kasih Ya Allah, dipertemukan dengan orang-orang baik ini.

Besok waktunya kerja lagi. Semoga semuanya lancar kali ini. Waktu di Taiwan kemaren aku ngerasa ga maksimal, Banyak bgt yang kurang. Jadi malu deh… Semoga besok lebih baik.. Aamiin…

Packing lagi siap-siap buat besok. di Hanoi cuma sehari. Besok magrib langsung ke Ho Chi Minh.

-Hanoi, 11 Maret 2015 @23.30

Ini Uyen, An dan suaminya

20150311_204836

Happy b’day to me.. Mereka masih ga percaya umur aku udah 29..haha… Salah namanya tuh.. Su Xi..

20150311_204232

Lipstik (Hati) Patah

Maaf blog-ku, setahun lebih aku tidak mengunjungimu. Hari ini aku perlu teman bicara yang tidak akan menghakimiku.

Semalam aku mimpi lipstik yang biasa aku pakai tiba2 saja patah. Tidak, sebenarnya aku tau lipstik itu patah, tapi tetap aku pakai. Aku memaksa memakai seuatu yang sudah rusak. Aku memaksakan kehendakku karena aku ingin, aku butuh. Meskipun ada yang lain, tapi aku maunya itu.

Temanku yang tidak akan berkomentar, mulai hari ini aku akan memanggilmu Woppi.ย  Kamu suka nama itu? Woppi, hari ini aku sedih. Ngga, bukan hanya hari ini, tapi semingguan ini aku sedih. Aku jadi ga suka banyak bicara, ga mau senyum. Malahan, airmataku akhir-akhir ini gampang sekali keluar. Padahal aku bukan orang yang gampang nangis. Tapi aku jadi cengeng ๐Ÿ˜ฆ

Mungkin semua ini salahku juga, Woppi. Sejak awal semuanya salahku.

Bulan ini harusnya jadi bulan yang selalu aku tunggu. Dia bilang bulan ini dia akan usahakan supaya bisa ngelamar aku secepatnya. Tapi bukannya ngelamar, dia justru minta break sama aku. Entah ini untuk sementara atau sampai kapan, aku ngga tau.

Woppi, dia bilang perasaannya sama aku sudah hilang. Karena kita jarang ketemu, jarang kontak fisik. Dia semakin sibuk dengan pekerjaannya, kuliahnya. Dan pikiran tentang aku hanya menambah beban buat dia. Kalaupun tetap dipaksakan hanya akan menyakiti aku dan membebani dia.

Dibulan ini juga, 2 tahun yang lalu dia sudah memutuskan untuk meninggalkanku, tapi aku menahannya. Woppi, menurutmu, apakah dia benar2 pernah jatuh cinta sama aku?

Aku kangen Si Minke-ku. Yang suka menulis puisi. Yang dulu dia suka naik sepeda ke tempat kerja. Dan aku selalu tersenyum melihatnya menaiki sepeda sambil berdiri dengan senyum lebar mengembang diwajahnya.

Woppi, katanya kalo orang berjodoh, Allah akan memudahkan setiap jalannya. Tapi jalan kita terasa sulit, terutama buat dia. Dia bilang dia lelah, dan kadang putus asa. Dia mulai banyak mengeluh. Saat mulai lebih mendekatkan diri pada Allah, dia bilang perasaannya sama aku mulai hilang. Dulu dia pernah bilang jika bapanya tidak cocok, dia tidak akan teruskan. Lalu dia mendengar dari kakaknya bahwa ternyata bapaknya memang ngga sreg sama aku.

Apakah itu hanya ujian buat kita, atau memang Allah tidak menghendaki kita bersama?

Aku sadar aku bukan orang dengan kepribadian yang cukup baik. Sikap cuek aku, suka memaksa, suka menuntut. Aku mudah merasa down.

Dia benar, Woppi, mungkin kita harus break dulu. Supaya aku bisa ngasih dia ruang gerak. Supaya dia bisa fokus dulu dengan kesibukannya sekarang. Tidak seharusnya aku begitu sedih. Semua akan baik2 saja. Semoga..

Kepalaku rasanya berat sekali, Woppi. Sepertinya aku ingin pulang cepat hari ini. Tapi aku ga mau pulang kerumah :-(.

#Jumatyangmendung, 20 Feb 2015 @9.35am

Kimchoi

Adik peremuanku suka sekali nonton drama Korea. Ya, bisa dibilang korban Korean wave. Kpop, Kdrama, semua dia suka. Termasuk aku juga sih sebetulnya ;-).

Siapapun yang suka Korea, pasti tahu makanan khas Korea yang paling terkenal, Kimchi. Katanya ini makanan bergizi, rasanya pedas asam. Setiap ngelihat orang Korea makan kimchi, pasti ngiler. Haa..nampak enak banget.. Apalagi buat yang suka makanan pedas.

Saking ngilernya, adikku merengek-rengek minta dibuatkan kimchi. Aku penasaran juga sih. Jadilah, aku cari resepnya di Mbah Google. Dengan mudah saja aku bisa dapat resepnya dan cara buatnya. Saat itu juga aku mengerutkankening sambil bergumam sendiri,

“What? Bawang putih parut, bawang daun, jahe…, fermentasi? Kek gimana rasanya?”

Ini sih alamat rasanya bakal aneh buat lidah Sunda. Aku sih ngga kehilangan akal. Kita sesuaikan aja apa yang kira-kira bisa diterima lidah sama perut kita.

So, here we go! Kita buatlah Kimchoi yang terinspirasi dari Kimchi. Nama kimchoi sendiri aku dapat ngarang. Entahlah apa arti sebenarnya.

Apa saja bahan-bahan yang diperlukan dan gimana cara membuatnya? Check this out!

Bahan :
– Sawi putih
– Wortel
– Mangga cengkir mengkal

Bumbu :
– Cabe bubuk
– Kecap ikan / kecap asin
– Gula pasir
– Masako
– Air dan garam untuk merendam sawi

Cara Membuat :
1. Sawi putih di cuci bersih lalu di potong-potong dan direndam dalam air garam selama 4-6 jam.
2. Wortel dan mangga di kupas dan dibersihkan, lalu diiris seukuran batang korek api.
3. Sawi putih yang telah direndam dicuci lagi untuk menghilangkan garam yang masih menempel, lalu ditiriskan.
4. Campurkan cabe bubuk, kecap asin, gula pasir dan masako dalam wadah, lalu masukan sawi, wortel dan mangga dan diaduk rata. Saat mengaduk, agak diremas-remas dengan tangan agar bumbu lebih meresap.

Tidak ada takaran pasti untuk masing-masing bahan. Semua bisa disesuaikan dengan selera. Selama proses mengaduk semua bahan, bisa dicicipi dulu. Jika kurang pedas tinggal ditambahkan bubuk cabe, begitu juga dengan bumbu-bumbu lain. Jika semua sudah pas, bisa langsung disantap.

Kimchoi yang sudah dibuat bisa dimasukkan kedalam wadah tertutup lalu didinginkan di kulkas. Rasanya pedas gurih segar. Aku suka makan kimchoi dengan mie instan rebus. Nyamm…

Hati-hati saja, jika terlalu pedas, tidak hanya bibir yang terasa terbakar..haha… ๐Ÿ˜€

Well, happy cooking then ๐Ÿ™‚

Hujan Akhir Tahun

Hallo…

Rasanya sudah lama sekali aku menelantarkan blogku yang tidak seberapa ini setelah postingan terakhir yang membuatku sedikit…malu sendiri itu :-D.

Hari ini, hari terakhir tahun 2013. Selasa, tanggal 31 Desember 2013 jam 9.35. Diluar hujan rincik-rincik sejak pagi menutup akhir tahun ini. Kau tahu apa yang enak disaat cuaca seperti ini? Minum teh panas, makan pisang goreng, berkumpul bersama keluarga. Biasanya dirumah sambil nonton tivi, mamaku masak sesuatu. Tapi, saat ini aku masih harus bekerja, untuk membeli beras dan sebongkah berlian. hehe…

Apa artinya hujan di akhir tahun, ya? Kalau pas tahun baru China hujan besar, kata orang (China), itu artinya berkah yang melimpah, pertanda kemakmuran. Aamiin… itu do’a yang baik, jadi harus diamini :-). Hujan itu berkah, bukan?

Awal tahun lalu aku pernah membuat beberapa resolusi yang ingin aku capai di tahun 2013 ini. Ya standar-standar saja. Contohnya, ingin menikah, punya pekerjaan baru. Tapi hingga hari terakhir ini, aku belum menikah, juga tidak punya pekerjaan baru. Tapi setidaknya, aku tidak sendiri lagi sekarang, dan perkerjaanku mulai menunjukkan prospek yang cukup baik. Ya, setelah 4 tahun. Alhamdulillah…

Entah kenapa untuk pertama kalinya aku sedikit gugup menghadapi pergantian tahun ini. Aku merasa akan ada banyak hal yang terjadi dalam hidupku tahun depan. Sebagai awal untuk hal-hal yang besar. Sedikit takut? Ya. Tapi aku akan menjalaninya. Dan memang harus.

Semoga saja, hujan di akhir tahun ini adalah pertanda yang baik untukku. Untuk hari esok yang lebih baik. Aamiin…:-)

Pagi ini dingin, aku ingin…

Tiga Hari yang Lalu Kau Menciumku

I wanna kiss you

Aku ingat mendengar kau mengatakannya. Kau tahu, saat itu aku merasa sangat…gugup. Wajahku saat itu pasti sangat…aneh. Haa…Kenapa kau mengatakan aku tampak lucu saat malu? (blushing)

You know, I keep waken up all night long. That was like a dream for me. I keep asking myself, “was that real?”. I didn’t remember what I was thinking when finally our lips met. My heart beat so fast. Did you feel like you were kissing a teenage girl? I must have looked very clumsy. You said I was so funny.

Kau tahu apa artinya itu bagiku? Bagiku itu artinya, aku sudah terbebas dari kutukan putri yang terkurung di menara. Karena Sang Pangeran sudah datang dan mengalahkan sang naga,ย  lalu dia menciumku dan membawaku keluar dari menara yang mengurungku selama ini. Aku merasa…terharu. Menurutmu ini lucu? In my age?

Aku menyadari saat kau hampir pergi. Ya, kau bisa saja pergi. Tapi aku mencegahmu. Aku katakan,

“Aku mohon jangan tinggalkan aku meskipun aku menyebalkan. Kita bisa tetap berteman seperti yang kau inginkan..”

Lalu apa yang membuatmu kembali?

Aku bertanya pada Malaikat Penjagaku.

“Dia kembali. Apa artinya itu? Apakah kau sudah membebaskanku sekarang? Kau tidak membuatnya pergi.”

Lalau ia berkata,

“Bukan aku yang tidak membiarkannya pergi. Tapi kau sendiri. Kenapa kau tidak ingin dia pergi?” tanyanya.

“Itu karena… aku menyayanginya. Karena itu aku tidak ingin dia pergi. ” jawabku.

“Ya, karena kau menyayanginya. Itu yang mencegah dia pergi.”

Aku tahu kau juga merasakannya kan? Aku mendengar detak jantungmu saat itu. Sangat cepat, tidak beraturan.

Jika aku katakan hal ituย  pada mamaku lalu dia menyuruhmu menciumku didepannya, apa kau akan melakukannya? Oh, tentu tidak, karena mamaku bukan Nyai Ontosoroh. Dan aku tidak seperti Annelies :-P. Ini hanya antara aku dan kamu.

Aku tahu kisah ini belum selesai sampai disini. Masih ada banyak hal lain. Apakah kau akan tetap disini? Apakah aku akan melaluinya bersamamu? Kau tahu, aku merasa menemukan sesuatu yang tidak bisa kujelaskan. Sejak hari itu, saat kau menciumku, tiga hari yang lalu.

Malaikat Penjaga

Aku pernah mendengar sebuah cerita, bahwa setiap bayi yang dilahirkan memiliki malaikat penjaganya masing-masing. Pernah mendengar kisah tentang seorang anak yang selamat selama berhari-hari terombang-ambing di tengah lautan saat terjadi bencana tsunami di Aceh? Pernah mendengar kisah tentang seorang wanita yang tetap selamat setelah hampir seminggu terkubur hidup-hidup di bawah reruntuhan bangunan di Bangladesh? Pernah mendengar tentang seseorang yang bisa selamat dalam sebuah kecelakaan mematikan? Selamat dari kebakaran dahsyat? Aku percaya bahwa ada sesuatu yang menjaga orang-orang itu. Ialah Sang Malaikat Penjaga.

Aku tidak sedang berkhayal tentang keberadaan Sang Malaikat Penjaga, meskipun mungkin terdengar sangat kekanak-kanakan. Apakah terdengar konyol jika kukatakan bahwa aku juga memiliki seorang Malaikat penjaga? Ia ada bersamaku. Dia menjagaku, menjauhkanku dari orang-orang yang berniat tidak baik terhadapku. Berlatarbelakang pengalaman pahit yang dialami ibu dan nenekku, kini ia datang untuk menjagaku. Untuk mencegah hal yang sama terjadi padaku.

“Kamu hidup dalam kisah fiksi, pengkhayal.” Kata seseorang kepadaku.

“Oya? Begitukah menurutmu?” Tanyaku padanya.

“Dengar, hidup ini tidak seperti dongeng Cinderella. Ibu Peri itu tidak ada. Kamu harus bangun dan hidup dalam kenyataan.”

“Ya, mungkin kamu benar. Aku hidup dalam dongeng, cerita fiksi. Lalu menurutmu apa yang aku dapatkan saat aku bangun? Dongeng itu sendiri!”

Dongengku, aku memiliki seorang Malaikat Penjaga yang sangat overprotective. Begitu sayangnya ia padaku, sehingga tak dibiarkannya siapapun yang berpotensi akan menyakitiku terlalu dekat denganku. Tak mau ia lepaskan pegangannya padaku.

“Aku akan menjagamu. Melindungimu. Aku yang bertanggugjawab atas dirimu.” Katanya tegas.

Aku beruntung memilikinya dalam hidupku. Lihat, apapun yang terjadi dalam hidupku, tak pernah dibiarkannya aku terguncang. Ia membentengiku dari kesakitan. Kemanapun aku pergi, ia menemani dan menjagaku. aku tidak takut ada orang yang mungkin akan menjahatiku. Karena aku tahu ia ada. Selalu disampingku, seperti seorang bodyguard.

Tapi ada satu hal yang ia lupakan. Karena begitu kuatnya benteng pertahanan yang ia bangunkan untukku, tanpa ia sadari, aku menjadi seperti putri yang terkurung di menara.

“Aku kesepian…” Aku berkata padanya suatu hari.

“Mengapa kau kesepian?” Tanyanya.

“Apakah aku jelek?” Aku balik bertanya padanya.

“Tidak” jawabnya.

“Kelakuanku tidak baik?” tanyaku lagi.

“Tidak.”

“Mungkin aku sombong?”

“Aku rasa tidak”

“Atau aku dungu?”

“Tentu saja tidak”

“Aku egois?”

“Sudah cukup. Aku tahu kau akan terus bertanya hal-hal jelek yang mungkin ada pada dirimu. Simpan itu untukmu sendiri. Dengar, pada dasarnya manusia, sifat-sifat seperti itu pasti ada. Hanya kadarnya yang berbeda-beda. Karena kita bukan malaikat ataupun nabi. Kita bukan orang suci. Tidak ada manusia yang sempurna.”

“Lalu mengapa aku merasa tidak ada orang yang benar-benar menginginkanku? Seperti katamu tidak ada manusia yang sempurna. Aku tidak sempurna. Aku bukan orang suci. Aku mungkin melakukan kesalahan. Aku mungkin mengambil keputusan yang salah. Tapi apakah aku seburuk itu hingga aku tidak layak dicintai, diinginkan, diperjuangkan?”

“Jangan pernah mengutuki dirimu sendiri!”

“Lalu kenapa? Kenapa aku tidak bisa seperti orang lain? Kenapa aku merasa tidak ada yang menginginkan aku? Saat sahabatku sakit dan suaminya terlihat begitu mengkhawatirkannya, hatiku kecilku cemburu. Adakah seseorang yang juga akan begitu mengkhawatirkan aku ketika aku sakit? Dadaku sesak saat melihat sepasang orangtua muda bermain-main dengan anak balita mereka. Akankah aku merasakannya juga? Aku tahu aku belum begitu tua, setidak-tidaknya aku ingin mengetahui bahwasanya seseorang mencintaiku. Agar aku tahu bahwa aku juga diinginkan.”

Aku menunggunya berkata sesuatu, tapi dia hanya terdiam.

Lalu ia berkata,

“Tidak ada yang salah denganmu. Bukan juga tidak ada yang menginginkan kamu. Tapi aku sendiri yang menyingkirkan mereka. Aku menjauhkan mereka darimu.”

“Apa?” tanyaku setengah kaget.

“Apa maksudmu? Kenapa kau melakukan itu?” aku menuntut penjelasan darinya.

“Karena kau berharga.” jawabnya pendek.

“Jadi karena aku berharga maka kau menyingkirkan orang-orang yang menyukaiku?”

“Aku mengetahui apa yang mungkin tidak kau ketahui.” katanya.

“Kau bukan Tuhan.” gubrisku.

“Aku memang bukan Tuhan. Aku hanyalah ruh, spirit. Memang aku mengetahui hal-hal yang tidak kau ketahui. Jangan tanyakan bagaimana aku mengetahuinya. Aku melakukan semua ini untuk kebaikanmu sendiri. Aku akan melindungimu dari apapun. Aku Malaikat Penjagamu.”

“Apa itu artinya kau juga harus menjauhkan aku dari orang yang aku sukai?”

“Ya, jika memang harus. Mereka yang hatinya tidak bersih, tulus dan bersungguh-sungguh terhadapmu tidak akan aku perkenankan dekat-dekat denganmu. Mereka yang hanya akan menyakitimu akan aku jauhkan darimu. Sekalipun kau melihatnya sebagai yang terbaik. Ingat, aku mengetahuinya, sesuatu yang mungkin tidak kau ketahui.”

“Bagaimana caramu melakukannya? Bagaimana kau membuat seseorang yang jatuh cinta padaku tiba-tiba berubah pikiran? kau tahu, itu membuatku merasa sangat buruk. Dan itu tidak terjadi hanya sekali.”

“Dengan cara yang tidak akan kau pahami. Kau tidak seburuk itu. Percayalah, kau hanya harus mengerti, semua ini untuk kebaikanmu sendiri. Kau terlalu berharga untuk disakiti. Kau terlalu berharga untuk disia-siakan. Itu tidak boleh terjadi padamu.”

“Aku mengerti maksudmu melindungiku. Tapi sampai kapan? Tanpa kau sadari kau sendiri yang menyakitiku. Kau tidak bisa terus memapahku untuk berjalan. Kau harus mempercayaiku bahwa aku bisa berjalan dengan kakiku sendiri.”

“Kau belum dewasa. Kau hanya tahu tentang mimpi indah. Aku belum bisa melepaskanmu.”

“Kalau begitu biarkan aku belajar. Biarkan aku jatuh agar aku bisa belajar untuk bangkit lagi dan berjalan dengan lebih baik. Bukankah dengan begitu aku bisa lebih dewasa? Kau tidak bisa membentengi aku terus seperti ini”

“Aku tidak akan membiarkanmu terjatuh. Kau belum benar-benar mengerti tentang hidup. Aku mengerti perasaanmu. Bersabarlah. Suatu saat nanti, cinta sejatimu akan datang menyelamatkanmu dari menara ini.”

“Dan kapan itu?”

“Ia akan datang. Percayalah. Itu sudah menjadi suatu keniscayaan untukmu.”

“Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi.”

“Bersabar dan berdo’alah… Kau bisa menyulamkan saputangan yang indah untuknya selagi kau menunggu. Kau mengerti maksudku? Persiapkanlah dirimu dan lakukan yang terbaik agar pangeranmu tidak menyesal menyelamatkanmu.”

Ya, cinta sejatiku akan datang menyelamatkanku dari menara ini. Dan selama aku menunggu, Malaikat Penjagaku tidak akan meninggalkan aku. Aku harap ia akan segera datang. Ia harus meluluhkan kekerasan Malaikat Penjagaku. Pangeranku, cinta sejatiku… aku mohon, segera keluarkan aku dari penjara ini…

* Apakah aku sedang berkhayal? Dapat kukatakan, antara ya dan tidak. Mungkin ini hanyalah sebuah dongeng.

Need or Want

One of my friend, a women, said something to me about her husband when she had a little crash in her marriage. She said, ” He just need me, but he never want me.”

Another friend, a men, said to me, “She just want me, but she doesn’t need me.”

A woman says, “I want to be wanted, not only needed.”

A man says, “I want to be needed, not only wanted.”

Why woman and man could have such different view about need and want? What underlies the difference of view? What is the difference between NEED and WANT itself? Can any body tell me? I get confused sometimes.

I know that NEEDS is basic things which are required to continue living. While WANTS is something as the addition to the basic requirements to make us feel more satisfied.

Just say, in one case, you feel hungry. You know that you need something eat. To fulfill the needs of eat, some might say, “I’m hungry. I don’t mind to eat anything today”. While others might say, “I want…. for lunch today”. Can you see the difference? Yes, we can easily see the difference here. Because it is basically same, the needs is to eat. The difference is that the first person just need to fulfill his/her needs, while the other also need to fulfill his/her want out of his/her needs. Simply means, EAT is your NEED, and Delicious Food is your WANT, right?

BUT, I’m not talking about the needs and wants of food here. I’m talking about WHY man wants to be needed more than just wanted? While woman wants to be wanted more than just needed?

Is it because the position of man and womanย  in a relationship? A man, as a leader, needs to be needed. And woman, as a led, needs to be wanted. Have you ever heard that woman is a jewelry of the world? Maybe that is the reason why for a woman, to be wanted is more important. While for a man, he feels that he is stronger and it is his duty to protect the jewelry. That’s why, to be needed is his pride.

In my opinion, wants come from needs. We can say, “I want you, because I need you”. Or, “I need you, that’s why I want you”.

Yes, needs is the main thing. Remember, wants come from needs. We will not die just because we can’t get what we want. But talking about woman and man, couple, I think it should be balance between need and want. Imagine your spouse needs you more than just want you. He/She may only use you. Or if your spouse wants you more than need you, he/she may throw you away if you are not wanted anymore.

Do you have another answer? Please tell me your opinion… ๐Ÿ™‚

I’m in Love with…

Aku jatuh cinta pada pagi,
yang setia menghadirkan mentari

aku jatuh cinta pada senja,
yang memancarkan warna jingga yang indah di ufuk barat seolah melakukan perayaan terakhir sebelum ia berganti gelap

Aku jatuh cinta pada matahari,
yang senantiasa memberi terang dan kehidupan

Aku jatuh cinta pada bulan,
yang memberi cahaya temaram yang lembut

Aku jatuh cinta pada bintang,
yang berkedip-kedip manja seolah mengajakku bermain dihamparan langit yang luas nan cerah

Aku jatuh cinta pada hujan,
yang menghadirkan wangi tanah yang mulai kering dan berdebu

Aku jatuh cinta pada lengkung pelangi yang hadir setelah badai

Aku jatuh cinta pada riakan air
saat kulemparkan kerikil yang memecah ketenangannya

Aku jatuh cinta pada aliran sungai,
yang melakukan perjalanan panjang untuk mencari muaranya

Aku jatuh cinta pada deru ombak yang memecah karang

Aku jatuh cinta pada pasir pantai,
yang hangat menggelitiki sela-sela jari kakiku

Aku jatuh cinta pada pohon yang memberiku keteduhan saat panas terik

Aku jatuh cinta pada gemerisik dedaunan yang tertiup angin

AKu jatuh cinta pada wangi rumput yang baru dipotong

Aku jatuh cinta pada titik-titik embun di pagi hari

Aku jatuh cinta pada kicau burung

Aku jatuh cinta pada kepak sayap kupu-kupu

Aku jatuh cinta pada musik yang memberi nada dalam hidupku

Aku jatuh cinta pada buku-buku yang selalu membawakan cerita-cerita baru untukku

Aku jatuh cinta pada…